CHRISTMAS AT GAYA STREET AND 1B

CAROLING 2009

2ND SUNDAY OF ADVENT / MINGGU ADVEN KEDUA

Wednesday, December 2, 2009

Baruch / Baruk 5:1-9; Psalm / Mazmur 126: 1-6; Philipians / Filipi 1: 4-6, 8-11
Luke / Lukas 3: 1-6

ENGLISH VERSION

As a cloistered nun, Therse Martin knew that she would never become a missionary, Still, she wanted to do something great for God, so she decided to devote herself to loving other people as Jesus loved them. In the simplest ways. she found opportunities to love - from smilling at a cranky nun to silently forbearing when another sister splashed her with laundry water. Love became her "little way" to God.

Therese's "little way" offer one powerful way to live out St. Paul's prayer for the Philipians - that their love for one another would increase so that they could become "pure and blameless for the day of Christ." (Philipians 1: 10) Paul knew that the more we love our brothers and sisters, the closer we get to God.

So the challenge in today's reading is to learn how to recognise opportunities to love so that we can become holy. For example, we can listen more attentively as our spouse shares about his or her day. We might make it a point to compliment our children when they act generoulsy. We can refrain froom criticizing a relative whom we do not understand. We can decide to forgive when someone hurts us instead of letting resentments build. Perhaps, like Therese, we can reach out in love to that very person we find most irritating.

There's no doubt that love can be demanding, but we try to love as Jesus loves, we are blessed. Our actions not only please God, they can also heal relationships, foster family unity and even leads others to Christ.

It is amazing that little acts of love can have such far-reaching, even eternal, ramifications. But that only goes to show how influential anyone can be when they try to stay close to the Lord. May the Spirit open our eyes to the marvel of our calling us Christians!


VERSI BAHASA MALAYSIA

Sebagai seorang biarawati, Therse Martin tahu bahawa dia tidak akan pernah menjadi seorang misionari. Walaubagaimanapun dia ingin melakukan sesuatu yang besar bagi Tuhan, sehingga ia memutuskan untuk mengabdikan diri untuk mencintai orang lain sebagaimana Yesus mencintainya dengan cara yang paling sederhana. Dia menemukan kesempatan untuk mencintai - Dia mampu bersabar ketika orang lain memercikkan dia dengan air kumbahan. Cinta kasih merupakan "jalan kecil" kepada Allah.

Therese's "jalan kecil" menawarkan salah satu cara yang kuat atau ampuh untuk umat di Filipi melalui doa Santo Paulus - bahawa cinta mereka satu sama lain akan meningkat sehingga mereka bisa menjadi "murni dan tidak bercacat untuk hari Kristus." (Filipi 1: 10) Paulus mengetahui bahawa semakin kita mengasihi saudara-saudara kita, semakin dekat kita kepada Tuhan.

Jadi, cabaran pada hari ini adalah untuk belajar bagaimana mengenali kesempatan untuk mencintai sehingga kita boleh menjadi kudus. Sebagai contoh, kita boleh mendengar lebih penuh perhatian ketika pasangan kita yang mengongsikan tentang aktiviti hariannya. Kita biasa membuat sebuah titik untuk pujian anak-anak kita ketika mereka bertindak lebih berkebajikan terhadap orang lain. Kita dapat menahan diri daripada mengkritik seorang kerabat yang kita tidak mengerti. Kita boleh memutuskan untuk memaafkan ketika seseorang menyakiti kita, bukan membiarkan kebencian membangun. Mungkin, seperti Therese, kita dapat meraih cinta kasih sesama manusia.

Tidak ada keraguan bahawa cinta boleh menuntut, tapi haruslah kita berusaha untuk mengasihi seperti Yesus mengasihi. Jika kita melakukannya demikian, kita diberkati. Tindakan kita tidak hanya menyenangkan Tuhan, mereka juga boleh menyembuhkan hubungan, membina perpaduan keluarga dan bahkan menyebabkan orang lain kepada Kristus.

Sungguh menakjubkan bahawa tindakan-tindakan kecil cinta kasih dapat memiliki jauh jangkauannya, bahkan abadi, konsekuensi. Tapi itu hanya pergi untuk menunjukkan bagaimana orang dapat berpengaruh ketika mereka cuba untuk tetap dekat dengan Tuhan. Semoga Roh membuka mata kita kepada keajaiban panggilan kita kita orang Kristian!

0 comments:

Post a Comment